Perbedaan Itu Indah
gambar dari: |
Perbedaan itu indah. Bayangkan kalau semua
orang bahasanya sama, makanan favoritnya sama, buku bacaannya sama, film
favoritnya sama, prinsip hidupnya sama. Wah, dunia bisa jadi tempat paling
membosankan sejagad raya.
Untunglah Sang Pencipta sudah mendesain kita
sedemikian rupa agar antara yang satu dan yang lain dilengkapi dengan segudang
perbedaan. Bukan saja perbedaan tampilan fisik tapi juga perbedaan non-fisik
seperti perbedaan pemikiran dan perbedaan karakter. Perbedaan-perbedaan inilah
yang membuat kita saling memperkaya satu sama lain.
Di tempat kerja, saya dikelilingi oleh rekan
kerja yang beraneka ragam karakter dan cara berpikirnya. Ada yang meledak-ledak
kayak knalpot motor, ada yang adem ayem, ada yang hobinya melucu, ada yang
sensitif gampang tersinggung, ada yang kritisnya minta ampun dan ada yang cuek
kayak bebek lagi galau. Tapi perbedaan itulah yang membuat tim kerja kami jadi
penuh dinamika.
Gempuran deadline yang seringkali bikin hampir
stress, membuat kami harus mampu menjaga irama kerja tim. Dengan saling
melengkapi satu sama lain, kami pada
akhirnya mampu menyelesaikan satu per satu beban kerja tim.
Perbedaan karakter dan pendapat ini paling sering
terungkap pada saat meeting. Jika ada
masalah yang sedang dihadapi salah satu rekan kerja atau salah satu divisi maka
yang lain akan melontarkan ide-ide untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Karena kami berbeda, tentu saja sudut pandang dan pendekatan yang dikemukakan
akan beranekaragam. Teman yang meledak-ledak cenderung memberi ide yang
blak-blakan dan maunya mengeksekusi segala sesuatu yang ada di depan mata.
Teman yang kritis logis suka menimbang-nimbang masalahnya dari berbagai sisi,
persis seperti emak-emak yang menawar mangga di pasar. Rekan lain yang sukanya
damai-damai saja lebih cenderung untuk mencari solusi yang bisa mengakomodir
kenyamanan semua pihak. Masing-masing pihak pun mempertahankan pendapat dengan
mengemukakan argumen berpikirnya mulai dari kajian teknis praktis sampai kajian
filosofisnya. Bahkan kadang masalah pinjam meminjam staf pun dibahas sampai menggunakan
ayat-ayat kitab suci segala.
Pada akhirnya akan muncul banyak alternatif
solusi masalah. Malah tambah bingung? Wajar. Tapi paling tidak dengan banyaknya
pemikiran dan perbedaan pendapat kita jadi memiliki sudut pandang yang lebih
lebar terhadap masalah tersebut. Pengambilan keputusan pun dibuat dengan
mempertimbangkan alternatif yang lebih sesuai.
Bayangkan jika pada saat meminta solusi,
jawaban dari setiap orang dalam tim samaaa semua. Semua mau main save, atau semua mau dieksekusi tanpa
tedeng aling-aling. Bisa jadi pengambilan keputusan akan berjalan timpang atau
solusi terhadap masalah jadi tidak akurat.
Oleh karena itu perbedaan pendapat adalah
rahmat dalam komunitas saya. Tidak ada perbedaan pendapat, malah bisa jadi
masalah.
Hanya yang perlu diperhatikan adalah cara
mengemukakan sanggahan, atau cara menyikapi perbedaan tersebut. Tidak perlu
menggunakan cara-cara memaksa, mematikan karakter yang lain apalagi sampai kontak
fisik. Toh kita memiliki orientasi
yang sama, bagaimana mencari solusi terhadap masalah rekan kerja kita. Kadang-kadang
jika attitude itu dilupakan, ada
rekan kerja yang sampai uring-uringan dan tidak saling menyapa berjam-jam
karenanya. Tapi begitu sudah saling klop lagi, waduh yang lain jadi dicuekin. Well, begitulah cara hidup berkomunitas
mengasah kita.
Sekali lagi, perbedaan itu indah. (PG)
Post a Comment