Header Ads

Arisan Sama Dengan Investasi?

Beberapa waktu lalu saat memberi materi pendidikan untuk anggota Credit Union kami, ada pernyataan menarik yang disampaikan oleh salah satu peserta. Pada salah satu sesi saya bertanya apa saja contoh berinvestasi yang sering kita lakukan? Beberapa peserta memberikan jawaban. Salah satunya adalah seorang ibu rumah tangga yang menjawab “arisan”. Saat ditanya kembali  mengapa menjawab arisan, jawaban ibu itu adalah karena arisan sama dengan menabung. Jadi arisan juga sama dengan berinvestasi.

Cerita singkat di atas merupakan contoh kecil kurangnya pemahaman mengenai keuangan (financial literacy) yang melanda masyarakat kita. Padahal negara Indonesia telah dikategorikan sebagai negara dengan prospek ekonomi yang cukup menjanjikan dilihat dari pertumbuhan ekonomi, dan  potensi pasarnya.
Ironisnya, pesatnya pertumbuhan ekonomi ini tidak diimbangi dengan pendidikan keuangan yang memadai untuk masyarakatnya. Dampak negatifnya adalah masyarakat cenderung jatuh pada pola hidup instant dan konsumtif. Apabila hal ini terjadi maka sebenarnya pertumbuhan ekonomi hanya akan mengeroposkan potensi masyarakat itu sendiri.

Rasanya memang belum ada mata pelajaran khusus yang membahas mengenai kecakapan keuangan, paling tidak itu yang saya alami selama mengenyam pendidikan selama 12 tahun di bangku sekolah. Entah bagaimana dengan kurikulum terbaru yang dikembangkan untuk adik-adik dan anak-anak kita. Kabarnya, rilis kurikulumnya saja sudah menimbulkan polemik di sana-sini.

Bertolak dari keprihatinan tersebut, Credit Union kami mulai mengedukasi masyarakat, khususnya anggota, mengenai pentingnya memiliki wawasan mengenai kecakapan keuangan. Walaupun kami mengawalinya dengan pengetahuan-pengetahuan dasar seperti bagaimana sebenarnya konsep uang itu, bagaimana strategi perencanaan dan pengelolaan arus kas keluarga, bagaimana menghitung aset dan liabilitas pribadi, bagaimana membuat perencanaan tabungan dan beberapa hal lainnya. Goal dari pelatihan ini adalah anggota dapat membuat kalender keuangan secara mandiri sebagai implementasi dari perencanaan keuangan dalam kehidupannya.
Bukan pekerjaan rumah yang mudah memang, namun tugas ini merupakan wujud komitmen kami untuk mengambil peran secara proporsional dalam pengembangan ekonomi masyarakat lewat gerakan pendidikan dalam Credit Union. Pembangunan ekonomi suatu negara memang semestinya bersifat holistik. Selain pengembangan sektor finansial yang selama ini dibangga-banggakan, pembangunan ekonomi juga harus sampai penetrasinya pada akar rumput paling bawah. Supaya rakyat kita jangan hanya jadi penonton tapi juga jadi subjek pembangunan itu sendiri.  

Nah, kembali ke judul tulisan ini. Ibu pemilik pernyataan dan peserta lainnya pun saya ajak berdiskusi lebih lanjut. Setelah menyimpulkan jawaban mereka ditambahkan dengan beberapa penegasan, lahirlah jawaban yang kami sepakati bersama. Investasi adalah cara kita mengelola aset atau kekayaan kita dengan tujuan menambah nilai aset tadi di masa yang akan datang. Sementara menabung adalah menyisihkan pendapatan secara rutin untuk tujuan tertentu. Misalnya: membeli tanah seharga Rp 50.000.000,- hari ini. Jika nilai tanah tersebut meningkat setiap tahun maka tanah tersebut dikatakan sebagai investasi. Saat pembeli tanah menjual kembali tanahnya dua tahun kemudian dengan harga Rp 75.000.000,- maka keuntungan investasinya selama dua tahun ini adalah selisih harga antara pembelian dan penjualan sebesar Rp 25.000.000,-

Menabung adalah penyisihan pendapatan pada suatu pos keuangan untuk tujuan tertentu. Menabung baru bisa dikatakan sebagai investasi kalau tabungan kita ini bertambah nilainya di masa depan. Kalau menabung di bawah bantal atau di dalam brankas, bukan investasi namanya karena sebanyak apapun uang yang disimpan, uang itu tidak akan berbunga. Kecuali menabungnya di bank atau lembaga keuangan lain yang memberi bunga untuk tabungan. Konsep ini pun sebenarnya masih bisa dikritisi lebih lanjut, karena bila persen bunga tabungan di bank lebih kecil dari persen inflasi tahunan maka nilai tabungan tersebut akan tergerus oleh inflasi. Jadi nilainya bukan bertambah melainkan berkurang, sehingga menabung model ini juga tidak bisa disebut investasi. Oleh karena itu tabungan yang dinamakan tabungan investasi pada umumnya memiliki suku bunga di atas inflasi tahunan. Misalnya tabungan deposito dan beberapa jenis tabungan berjangka lainnya.

Nah, arisan lain lagi. Arisan lebih cenderung bersifat menabung karena kita menyisihkan pendapatan ke dalam dana bersama yang diundi secara rutin. Uang kita dalam dana tersebut tidak akan bertambah nilainya, hanya terakumulasi saja dengan uang dari kawan arisan yang lain. Pada suatu saat dana arisan diundi dan nama anda yang muncul sebagai penerima dananya, kali lain nama teman anda yang muncul. Namun anda dan kawan arisan lainnya tetap memiliki kewajiban untuk menyetor uang arisan secara rutin sesuai kesepakatan. Jadi arisan bukan investasi, lebih cocok di sebut sebagai salah satu konsep menabung.

Akhirnya, seluruh peserta menerima penjelasan tersebut dengan baik. Dengan demikian satu masalah kecil mengenai pemahaman keuangan telah berhasil diselesaikan. Masalah lain masih akan menunggu di depan.   

No comments

Powered by Blogger.