Dua Kiat Beradaptasi jika Pekerjaan Berbeda dengan Pendidikan
Tidak usah malu atau kecewa jika nanti mendapat pekerjaan yang berbeda dengan jurusan yang kalian tekuni saat ini. Proses pendidikan di bangku kuliah ini berguna untuk membentuk pola pikir, sehingga nantinya kalian bisa bekerja dan mengatasi masalah dengan logis. Jadi jalani saja semua pekerjaan dengan baik. Kalau mendapat pekerjaan yang sejalan dengan jurusan kalian ini, ya, anggap saja itu bonus.
Kurang lebih demikian
pernyataan dosen Etika Lingkungan saya, yang masih teringat jelas
sampai hari ini.
Saya sarjana Teknik Elektro dan saat ini bekerja pada divisi Diklat dan
Pemberdayaan salah satu Credit Union di Makassar.
Sebelumnya
saya sudah mencoba berkarir di beberapa perusahaan, tapi karir di Credit
Union inilah yang paling
lama bertahan.
Sebelum berada di divisi diklat, saya juga sudah menjajal beberapa divisi lainnya seperti kasir, member service, kredit dan administrasi, tapi bisa dikatakan di bidang diklat inilah tempat yang cocok. Sampai dipercaya menjadi Deputi,
satu level di bawah General Manajer
yang khusus mengelola dan
konsolidasi segala hal terkait bidang
diklat dan pemberdayaan dari seluruh
kantor .
Jadi, pesan dosen saya di atas memang sangat relevan
dengan kondisi yang saya alami saat ini.
Bayangkan, saat kuliah dulu saya mempelajari rangkaian
listrik, semikonduktor, sistem kendali dan tetek bengek kelistrikan lainnya,
tapi saat bekerja malah menekuni pengelolaan keuangan masyarakat. Jadi memang
butuh banyak perjuangan untuk
beradaptasi pada lingkungan kerja ini. Untunglah
saya termasuk orang yang gemar belajar. Belajar apa saja yang
penting baik dan berguna.
Nah, melalui artikel ini saya akan berbagi dua
tips sederhana
tapi powerful bagi pembaca sekalian, bagaimana memulai karir pada pekerjaan yang berbeda dengan latar belakang pendidikan kita.
Belajar
Ini yang utama. Belajar!
Pada dasarnya manusia adalah makhluk pembelajar. Kita
baru
berhenti belajar jika
sudah dipanggil Yang Mahakuasa.
Jadi
kita tinggal mengasah kembali keterampilan tersebut saat menghadapi pekerjaan
baru.
Pelajar bagaimana
pekerjaan tersebut dikelola? Wawasan atau keterampilan apa saja yang dapat menunjang
kesuksesan kita pada pekerjaan tersebut? Bagian-bagian mana pada
pekerjaan tersebut yang krusial dan esensial sehingga membutuhkan perhatian
lebih? dan lain-lain.
Sering-seringlah bertanya
dan
mencari informasi kepada karyawan-karyawan yang sudah lebih dulu bekerja di
tempat tersebut, baik itu atasan, rekan
kerja selevel atau bawahan sekalipun. Pengetahuan tidak memandang struktur manajemen, bukan?
Bukalah sebanyak mungkin referensi untuk mendapat ilmu atau
wawasan baru tentang pekerjaan kita. Sebagai contoh, saat dinyatakan diterima bekerja di Credit Union, saya lalu mencari banyak referensi tentang gerakan Credit Union,
mempelajari kembali dasar-dasar akuntansi, manajemen, public speaking,
dan pengetahuan
lainnya lalu mencoba
menghubungkannya dengan rutinitas pekerjaan yang dijalani.
Memang, beberapa
perusahaan memiliki program training yang memadai untuk para karyawan termasuk karyawan yang baru diterima
bekerja. Program seperti ini biasanya cukup membantu percepatan pembelajaran
karyawannya. Tapi jika kita kebetulan bekerja di
perusahaan yang program training-nya minim, bahkan tidak ada sama
sekali, ya satu-satunya jalan harus
banyak
belajar secara mandiri.
Bekerja Maksimal
Bahkan Ekstra
Jangan ragu menunjukkan
kemampuan terbaik saat diserahi tanggung jawab pekerjaan. Bekerjalah
sepenuh hati, penuh tanggung jawab dan dedikasi bahkan untuk tugas yang kelihatannya
sepele.
Bisa jadi pimpinan sedang
mencari tahu apa kita layak
diberi tanggung jawab yang lebih besar atau tidak.
Bahkan, jangan takut mengambil pekerjaan tambahan jika
dibutuhkan. Bukan hanya tentang lembur, tapi mengerjakan satu
atau dua tugas di luar jobdes yang
semestinya.
Misalnya anda seorang staf
administrasi, tapi saat tim penjualan hendak melakukan market
blitz dan membutuhkan
bantuan beberapa SDM dari divisi lain, jangan ragu menawarkan diri.
Atau sebentar lagi ada
event kantor tapi
panitia kesulitan
membuat desain spanduk tema yang menarik, sementara
anda cukup piawai menggunakan aplikasi Corel Draw, atau Canva jangan sungkan menawarkan bantuan.
Dulu pada
awal-awal bekerja, saya juga selalu mencoba
membantu pekerjaan teman-teman
lain
bahkan untuk hal-hal sepele. Contohnya mengangkut air mineral, troubleshooting
laptop, sortir slip atau dokumen dan
pekerjaan lainnya. Tentu saja ini dilakukan jika pekerjaan sendiri telah
tuntas, tapi masih ada teman lain yang membutuhkan bantuan.
Lama kelamaan, pimpinan melihat saya sepertinya lebih cocok di divisi Diklat dan
keterusan sampai hari ini.
Jadi bekerja ekstra di
sini maksudnya
bukan untuk cari muka, tetapi lebih kepada mengoptimalkan potensi diri sendiri. Siapa
tahu, setelah melihat potensi diri kita, atasan kita juga dapat mengarahkan pada bidang
kerja yang lebih sesuai.
Dua tips di atas saat dijalankan dengan sungguh-sungguh
sangat membantu saya dalam beradaptasi dan meniti jenjang karir. Semoga
bermanfaat untuk pembaca sekalian (PG)
Ilustrasi gambar oleh Mohamed Hassan dari pixabay.com
Pertama kali tayang di kompasiana.com
Post a Comment