Header Ads

Ramah Lingkungan di Tempat Kerja

 



Banyak orang sadar bahwa planet kita ini sedang berada di ujung tanduk krisis lingkungan hidup. Tapi sayang hanya segelintir orang yang menindaklanjuti kesadaran itu ke dalam aksi nyata. Mungkin salah satu penyebabnya karena kita hidup di negeri yang berlimpah ruah kekayaan alamnya. Laut biru membentang, sungai-sungai masih mengalirkan air kehidupan, hutan hujan masih bisa ditemui, tanah masih memiliki unsur hara yang siap menopang tanaman pangan dan banyak lagi kemurahan alam yang disediakan Tuhan di negeri ini.

Sulit membayangkan, di tempat lain yang berada ribuan kilometer jauhnya, orang tua dan bayi harus menahan dahaga berhari-hari karena kelangkaan air minum. Tubuh mereka hanya tinggal kulit membalut tulang karena kekurangan makanan. Tanah yang mereka pijak seperti terkutuk, udara yang dihirup pun penuh racun.

Oleh karena itu mumpung kita masih bisa merasakan kemurahan alam, sebaiknya kita juga mawas diri dengan melakoni pola hidup yang lebih ramah lingkungan. 

Tahun lalu, gerakan Hari Pangan Sedunia banyak membicarakan tema mengenai menghargai bumi kita dengan cara mengurangi penggunaan pupuk dan pestisida kimia yang dalam jangka waktu lama dapat merusak tanah dan tumbuh-tumbuhan di atasnya. Jika kerusakan bumi sudah parah maka manusia pula yang akan merasakan dampaknya. Alam kita ini seperti cermin, apa yang kita berikan kepadanya, itu pula yang akan kembali dipantulkan kepada kita.

Tapi tak perlu berpikir terlalu jauh. Konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang sudah lama di-broadcast para pemerhati lingkungan untuk mengarahkan gaya hidup masyarakat agar lebih ramah dengan alam dapat kita terapkan dengan cara-cara sederhana. Tempatnya pun tak perlu jauh-jauh. Bisa dimulai dari tempat kerja kita sehari-hari. Sebagai contoh saya bagikan beberapa kiat ramah lingkungan yang sudah kami terapkan di lingkungan kami:

1.    Mengurangi pemakaian kertas. Dokumen-dokumen kantor yang tidak terpakai lagi jangan buru-buru dibuang dulu. Kertas bekas dokumen yang biasa menyisakan halaman belakang yang kosong masih bisa digunakan lagi. Halaman depan berisi tulisan yang sudah tidak dipakai lagi, diberi tanda silang untuk penanda lalu gunakan halaman belakangnya yang masih kosong. Bisa untuk kertas buram, mencetak draft surat atau handout dan keperluan lain.

2.    Hemat listrik. Listrik adalah konversi energi dari energi lain yang seringkali melibatkan eksploitasi sumber daya alam lainnya. Dengan menghemat listrik, berarti kita ikut memberi perhatian pada lingkungan, meskipun tak melakukannya secara langsung. Matikan AC dan penerangan ruangan jika tidak dipergunakan. Cabut steker perangkat elektronik saat kita meninggalkan kantor. Beberapa printer yang menggunakan toner masih bisa menguapkan bubuk toner jika masih tersambung aliran listrik. Uap toner ini ikut jadi pencemar udara yang kita hirup.

3.     Memelihara tanaman hidup. Pada beberapa spot di kantor kami, dipajang tanaman hias beneran. Bukan tanaman imitasi seperti yang banyak digunakan di ruang publik. Memang sedikit ribet karena memerlukan perawatan lebih. Tapi manfaatnya adalah udara menjadi lebih segar, karena tanaman ini mengolah karbondioksida menjadi oksigen. Semakin banyak tanaman hijau, berarti semakin banyak suplai oksigen.

4.    Mengurangi penggunaan botol plastik. Ada kiat menarik yang kami praktekkan dalam rangka mengurangi pemakaian plastik. Pada beberapa kali pelatihan, peserta hanya dibekali satu botol air minum saja untuk digunakan seharian penuh. Jika air dalam botol sudah habis, panitia menyediakan dispenser untuk isi ulang. Praktis penggunaan botol plastik bisa dikurangi.

 

Demikian beberapa kiat ramah lingkungan di tempat kerja kami. Tentu masih banyak kiat lainnya yang bisa disesuaikan dengan sikon pembaca sekalian. Silahkan melihat-lihat lingkungan di sekitar kita, lalu temukan kiat-kiat yang mampu kita lakukan untuk mendukung kelestarian lingkungan.  Sekali lagi, tidak perlu berpikir terlalu rumit. Hal sesederhana apapun yang telah kita lakukan untuk menghargai lingkungan, berarti kita telah berkontribusi terhadap gerakan menyelamatkan planet ini.

 

Salam go green!


Ilustrasi gambar dari pixabay.com

Pertama kali tayang di kompasiana.com  

No comments

Powered by Blogger.