Kesalahan Saat Membuat Slide Presentasi
Sebagai media presentasi visual, slide menawarkan banyak kelebihan. Pembuatannya relatif mudah, mampu menghadirkan fitur multimedia (dengan dukungan teknologi) dan mampu menghantarkan pesan dengan efektif.
Mereka yang kerap melakukan presentasi, pada umumnya sudah
tidak asing lagi dengan slide design.
Apalagi vendor-vendor besar selalu menyediakan aplikasi untuk memudahkan
merancang slide presentasi sesuai keinginan kita. Misalnya aplikasi PowerPoint
besutan Microsoft dan Keynote besutan Apple.
Desain slide presentasi yang maksimal sangat membantu presenter
menyampaikan dan menanamkan ide yang ditawarkannya kepada audiens.
Namun seringkali saat membuat desain slide kita melakukan
beberapa kesalahan yang kelihatannya kecil, namun tanpa kita sadari dapat
membuat pesan yang disampaikan lewat slide
tersebut kurang efektif sampainya ke dalam benak audiens.
Berikut beberapa kesalahan yang sering terjadi saat
mendesain slide presentasi yang dapat menurunkan kualitas slide yang dihasilkan.
1. Animasi terlalu banyak.
Menyematkan animasi pada beberapa komponen slide memang dapat membuat
presentasi menjadi lebih hidup dan menarik. Namun menjejalkan begitu banyak
animasi justru dapat membuat slide kita jadi terlihat norak. Apalagi animasi
berupa teks atau gambar yang terus-terusan bergerak sepanjang penjelasan oleh
presentator. Konsentrasi audiens bisa terpecah antara mendengarkan penjelasan
dan memperhatikan slide. Ini bisa membuat penyampaian pesan menjadi kurang
maksimal.
2. Permainan warna kurang tepat. Jika
audiens yang disasar adalah orang muda atau anak-anak, menyajikan slide yang colorfull sudah sesuai. Namun jika
presentasi ditujukan untuk corporate atau
presentasi yang bersifat formal sebaiknya pemberian warna harus lebih hati-hati.
Latar belakang slide harus didominasi
warna-warna yang cool. Perhatikan
juga kontras dan perbandingan warna latar dengan teks agar teks dapat dibaca
dengan mudah. Jika latar berwarna gelap, maka teks sebaiknya dibuat berwarna
terang atau sebaliknya. Jika tidak hati-hati dengan permainan warna, sehingga
audiens menangkap kesan yang salah atau teks kurang terbaca, maka slide presentasi menjadi kurang maksimal
dampaknya.
3. Slide terlalu penuh.
Idealnya slide presentasi dibuat
simpel tetapi pesan yang akan disampaikan bisa ditangkap dengan jelas oleh
audiens. Kombinasi gambar, teks, animasi juga grafik boleh-boleh saja
ditampilkan bersamaan tapi harus dijaga agar pesan yang akan disampaikan tidak
terdistorsi. Seringkali agar slide
terlihat menarik, kita menjejalkan begitu banyak konten dalam satu slide, pun konten yang sebenarnya kurang
perlu atau tidak relevan dengan pesan utama. Jika pesan utama menjadi kabur
oleh banyaknya isi slide maka
presentasi menjadi kurang efektif.
4. Teks berlebihan. Kekuatan sebuah slide presentasi terletak pada media visual yang bisa ditampilkannya untuk menggugah perhatian audiens. Satu dua baris teks bisa membantu menguatkan pesan, namun jika teks yang ditampilkan terlalu mendominasi slide, maka slide menjadi kurang menarik. Teks yang ditampilkan dalam slide sebaiknya adalah kata-kata kunci dari pesan yang hendak disampaikan kepada audiens. Informasi selanjutnya disampaikan oleh presentator secara verbal, demikianlah idealnya sebuah presentasi dikemas. Teks yang bejibun akan membuat audiens terpaku pada aktivitas membaca teks dan kurang menyimak penjelasan yang disampaikan, atau malah membuat audiens enggan menarik informasi dari slide tersebut. Apalagi kalau banyak kesalahan typografi seperti salah ketik, huruf terlalu kecil atau karakter yang digunakan tidak sesuai dengan tema presentasi.
Memang hakikat sebuah slide presentasi hanyalah media bantu penghantar pesan kepada audiens. Slide adalah benda mati. Berhasil atau tidaknya sebuah presentasi tetap terletak kepada faktor manusia atau orang yang membawakan presentasi tersebut. Sebuah slide yang dirancang dengan standar presentasi internasional sekalipun, jika dibawakan dengan cara dibawah standart tidak akan mengefektifkan presentasi tersebut.
Namun sebaliknya, seorang presentator kelas wahid sekalipun tanpa dukungan slide presentasi yang berkualitas, akan kehilangan sebagian kekuatan presentasinya. Presentator jadi memiliki daya ungkit jika didukung oleh slide presentasi yang baik. Tidak semua orang mampu merancang slide yang berkelas, namun paling tidak kita bisa meminimalkan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi untuk memaksimalkan slide presentasi kita.
Ilustrasi gambar dari pixabay.com
Pertama kali tayang di kompasiana.com
Post a Comment