Header Ads

Mantan Ngajak Ketemuan, Apa yang Harus Dilakukan?

 


Apa yang terjadi jika mantan pacar yang sudah lama hilang entah ke mana rimbanya tiba-tiba menghubungi kamu dan mengajak bertemu? Alasannya mungkin karena ingin melepas rindu sebagai teman atau sekadar ingin menawarkan bisnis baru.

Dalamnya samudera bisa diukur, dalamnya hati siapa yang tahu? Kita juga tidak akan pernah tahu apa yang ada dalam hati mantan sebenarnya. Bisa jadi benar alasannya seperti itu, bisa jadi juga dia masih menyimpan rasa sama kamu dan berniat menyambung kembali kisah cinta yang lama. Apalagi kalau kamu juga ternyata masih berstatus single saat ini. 

Sebenarnya ini bukan masalah yang pelik, tergantung dari seberapa besar upaya kamu untuk “move on” dari kisah cinta yang dulu pernah terjalin. Jadi biar lebih mudah, coba cek perasaan kamu sendiri dulu. Dari tiga tipe berikut, kamu lebih condong ke tipe yang mana?

((((“Totally move on”, 100% tidak ada rasa lagi sama mantan))))

((((Mungkin masih ada rasa dikit-dikit, tapi masih terus berusaha “move on”))))

((((Duh, mantan itu cinta mati aku. Gak bisa “move on”))))

Nah, kalau kamu tipe yang ketiga, tidak perlu repot-repot membaca sampai tuntas, kamu bisa langsung melewatkan artikel ini.

Kiat-kiat di bawah ini lebih cocok untuk kamu yang berada pada tipe pertama dan kedua. Kamu sudah membulatkan tekad untuk “move on” dari kisah cinta yang lama. Hanya ada yang sudah berhasil dan ada yang masih terus berjuang.

Cari Tahu Kabar Terbaru Mantan

Cari tahu bagaimana keadaan terkini mantan pacar, tapi bukan lewat telepon atau chat pribadi dengannya ya. Kalau kamu masih terkoneksi dengannya di media sosial, kamu bisa stalking status-status terbarunya. Atau bisa mencari tahu dari teman-teman kamu yang juga mengenalnya dengan baik. Langkah ini berguna untuk mempersiapkan diri kamu dengan percakapan yang terjadi saat bertemu dengannya nanti.

Jika berdasarkan hasil stalking ini, mantan sedang merintis atau bergabung dalam bisnis baru. Mungkin memang dia bermaksud mengajak kamu melakoni bisnis dengannya. 

Kalau ternyata mantan belum lama putus dengan pacar barunya, ya bisa jadi niatnya ingin bertemu untuk menjajaki kemungkinan menjalin hubungan lagi dengan kamu.

Atau bisa jadi juga mantan sedang punya masalah dan ingin meminta bantuan kamu. Misalnya karena kebetulan kamu bekerja di kantor notaris dia ingin berkonsultasi hal-hal terkait dokumen hukum, atau dia sedang butuh bantuan kamu membuat laporan keuangan usahanya karena kamu memang jago akuntansi, atau dia lagi punya masalah keuangan jadi ingin meminjam duit kamu. Tapi untuk hal-hal seperti ini sih biasanya langsung disampaikan pada kesempatan pertama. 

Pokoknya yang manapun kemungkinannya, lebih baik jika sebelum bertemu mantan kamu sudah punya gambaran bagaimana kabar mantan dan kehidupannya belakangan ini. Hal ini berguna agar kamu siap dengan arah pembicaraan nantinya.

 Hindari Bertemu Berdua Saja

Ini juga bisa jadi cara kamu mendeteksi motivasi mantan ingin bertemu denganmu. Sebelum membuat janji pertemuan, tanyakan bolehkah kamu datang bersama teman kamu? Agar suasana lebih nyaman ajak teman kamu yang juga dikenalnya dengan baik. Jika mantan bersedia berarti tidak ada masalah dengan rencana pertemuan tersebut. Dia memang mungkin ingin bertemu sebagai teman lama, atau menawarkan bisnis baru. Malah dia akan senang karena pertemuan itu jadi lebih ramai.

Tapi bagaimana jika mantan tidak bersedia? Dia ingin tetap bertemu denganmu secara pribadi. Sekarang keputusan sepenuhnya ada di tangan kamu, ingin tetap bertemu atau tidak sama sekali. Kamu tidak punya kewajiban moral apapun dengan mantan kamu saat ini, jadi ya semuanya terserah kamu. Kalau kamu merasa sudah cukup “kuat” untuk tetap bertemu silakan lanjut ke kiat berikutnya.

Kamu yang Menentukan Tempat

Hindari lokasi pertemuan yang kemungkinan bisa membuatmu terkenang pada romantisme kalian di masa yang lalu. Café favorit kalian dulu, coffee shop tempat kalian pertama saling kenal, restoran tempat kalian jadian dan tempat-tempat memorable lainnya. Ini bisa jadi senjata yang ampuh bagi mantan untuk meruntuhkan tembok-tembok “move on” kamu. Jadi usahakan kamu yang menentukan tempat pertemuan kalian. Pilihlah tempat yang membuatmu nyaman bertemu dengannya sebagai teman biasa.

Percakapan yang Harus Dihindari

Saat pertama kali bertemu mantan, pikiran kita akan memanggil kembali rekaman-rekaman peristiwa yang terjadi di masa lalu, baik yang menyakitkan dan getir maupun yang indah dan manis. Jangan sampai emosi menguasai diri kamu sehingga tidak bisa mengambil kendali atas percakapan selanjutnya. Tetap gunakan logika karena idealnya di antara kalian saat ini sudah tidak ada lagi hubungan perasaan apapun.

Untuk membantu kamu tetap berjalan “sesuai rel” saat berbincang-bincang dengan mantan, hindari membahas masa lalu. Ini akan membuat pikiran kamu terus membongkar memori-memori yang mestinya telah tersimpan rapi dalam sel-sel otak kamu. Membicarakan satu dua hal masih wajar, tapi jangan lantas menjadi perbincangan utama kalian.

Gunakan “tiga jangan” berikut ini agar kamu tidak sampai hanyut dalam nostalgia atau hal-hal lain yang juga bisa meruntuhkan tembok-tembok “move on” kamu. Jangan membicarakan masa lalu, ini sudah cukup jelas ya. Jangan membicarakan perasaan, baik perasaan kalian di masa lalu, bagaimana akhir hubungan kalian maupun perasaan kalian saat ini. Dan yang terakhir, jangan membicarakan masalah pribadi. Masalah pribadi siapapun itu, kamu, mantan atau orang-orang di sekitar kalian.

Nah, mudah-mudahan kiat-kiat di atas membuatmu dapat bertemu secara akrab dengan mantan tanpa perlu khawatir akan niat-niat tersembunyi darinya. Kalau pun ada, mantan akan mendapat kesan kamu sukses menutup pintu hati rapat-rapat padanya untuk menjalin hubungan lebih dari teman biasa seperti di masa lalu. Ini juga baik untuknya, agar sejak awal tidak berharap banyak dari kamu. (PG)


Ilustrasi gambar dari pixabay.com 

Pertama kali tayang di Kompasiana   



No comments

Powered by Blogger.