Header Ads

Harapan untuk Menteri Sri Mulyani




Reshuffle kabinet jilid II ini seperti sebuah anti-klimaks dari berbagai polemik terkait kinerja menteri-menteri di bawah komando presiden Jokowi. Berjarak 11 bulan dari reshuffle jilid I, hari ini Presiden Jokowi kembali mengumumkan hasil kocokan baru menteri-menteri di kabinetnya.


Dikutip dari portal kompas.com, beginilah wajah-wajah baru atau wajah lama dengan posisi baru di kabinet kerja:

1. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto
2. Menteri Keuangan Sri Mulyani
3. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sanjoyo
4. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi
5. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy
6. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita
7. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto
8. Menteri ESDM Archandra Tahar
9. Menteri PAN dan RB Asman Abnur
10. Menteri Kemaritiman dan Sumber Daya Luhut Binsar Pandjaitan
11. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil
12. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong
13. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro

Seperti biasa, berita reshuffle ini langsung menuai respon dari masyarakat. Terlihat hampir sepanjang siang ini tagar reshuffle bertengger di posisi paling atas trending topic twitter Indonesia. Perbincangan dengan kawan-kawan kantor hari ini pun tidak jauh-jauh dari berita reshuffle.

Beberapa hal menarik dari reshuffle kali ini adalah penggantian beberapa menteri yang selama ini memang duduk di “kursi panas”. Sebut saja Rizal Ramli dan Jonan Ignatius. Sebenarnya nama Thomas Lembong juga termasuk di dalamnya, hanya saja kali ini dia “beruntung” masih didaulat berada di dalam pemerintahan sekalipun dengan kursi yang berbeda.

Tapi ada juga penggantian menteri yang berada di luar perkiraan kita seperti Anies Baswedan. Sebaliknya kita lihat punggawa partai seperti Puan Maharani posisinya tidak dikutak-katik. Banyak yang mempertanyakan tapi juga sekaligus memakluminya. Toh kursi menteri memang bukan hanya jabatan manajerial belaka tetapi juga jabatan politis. Aroma partai pun tercium semakin kuat dengan kehadiran Ketum Partai Hanura dalam kabintet.

Salah satu menteri baru yang cukup bersinar pada reshuffle jilid II adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani (SM). Terlihat dari formasi kabinet terbaru, Jokowi memang sedang menyasar habis tim ekonominya kali ini.

Sekalipun menduduki kursi baru, SM adalah orang lama pada Kementerian Keuangan. Sebelumnya ibu tiga anak ini menjabat posisi yang sama pada era pemerintahan Presiden SBY. Prestasinya mengawal perekonomian Indonesia melewati perlambatan ekonomi global membuat SM dipercayakan menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia sejak tahun 2010 lalu. Dengan demikian saat ini Menteri Keuangan kita dijabat oleh wanita yang berpengalaman dalam mengelola keuangan tanah air sekaligus memiliki pengalaman dalam perekonomian global. Kombinasi ini diharapkan membuat SM benar-benar menjadi motor penggerak tim ekonomi kabinet yang baru.

Bagaimana respon pasar terhadap kabinet khususnya tim ekonomi yang baru? Mengamati sekilas perdagangan saham, hari ini IHSG ditutup menguat 0,96% ke level 5.247,36. Malahan siang tadi, beberapa saat stelah presiden melantik susunan kabinetnya IHSG sempat menembus level 5.300. Penguatan IHSG khususnya pada sesi I banyak didorong oleh penguatan saham-saham perbankan.  
Menghijaunya indeks saham ini kita harapkan menjadi sinyal sambutan hangat dari para pelaku pasar terhadap Kabinet Kerja yang baru dan menteri SM khususnya. Walaupun ada juga kekhawatiran kiprah SM nantinya bisa terusik pihak-pihak tertentu yang mencoba mengungkit-ungkit kembali Skandal Century.

Penggantian serta pergeseran pejabat negara tentu membawa harapan terciptanya pemerintahan yang lebih berkualitas dan lebih solid. Dengan demikian negara kita lebih mampu mewujudkan cita-citanya menyejahterakan masyarakat. Inilah yang mestinya menjadi tujuan akhir dari setiap reshuffle kabinet dan dihayati oleh para pengemban tugas mulia itu, tidak pandang orangnya berlatar belakang profesional atau orang partai.  Semoga. 

-------

Referensi: 
Referensi: 
market.bisnis.com 
kompas.com

Pertama kali ditayangkan di blog kompasiana.com


ilustrasi gambar dari: nasional.kompas.com

No comments

Powered by Blogger.