Cara Sopan Mengatakan "Tidak" pada Teman yang Meminjam Uang
Pernah punya pengalaman teman dekat hendak meminjam uang kita padahal saat itu kita juga sedang kanker (kantong kering) atau sedang memiliki kebutuhan dana yang cukup besar?
Dilema juga jadinya jika tidak
bisa membantu sahabat yang sedang kesusahan. Di satu sisi kita berniat baik
ingin membantu, tapi di sisi lain kita memang tidak punya dana taktis atau dana
cadangan untuk membantu sahabat kita.
Pada umumnya setiap orang
memang telah mengalokasikan pendapatannya pada pos-pos pengeluaran rutin
seperti kebutuhan rumah tangga, biaya pendidikan, transportasi, investasi dan
lain-lain. Jadi jika ada pengeluaran lain di luar pengeluaran rutin tersebut,
seperti membantu teman yang ingin meminjam, mesti ada kebutuhan dana tambahan.
Bisa jadi juga kita sebenarnya
memiliki dana cadangan yang dapat digunakan, tapi ragu membantu karena sahabat
kita memiliki riwayat mengembalikan pinjaman yang kurang baik.
Manapun kondisi yang kita
alami, ujung-ujungnya kita harus mengatakan “tidak bisa” kepada sahabat yang
ingin meminjam uang. Di sini kita kembali dihadapkan pada situasi yang tidak
enak. Kita seringkali khawatir, jangan-jangan setelah menolak permintaan
tersebut, suasana persahabatan berubah atau teman menganggap kita orang yang jahat.
Jadi dibutuhkan cara menjawab yang tepat dan tetap sopan untuk menolak
permintaan pinjaman uang dari teman.
Di bawah ini ada beberapa
contoh jawaban yang bisa diberikan.
Cara
Jujur. Cara ini paling mudah dilakukan. Jujurlah pada teman atau
rekan anda, kalau anda tidak bisa menolongnya. Jika perlu sebutkan alasannya. “Dananya
mau dipakai bayar uang sekolah minggu depan.” atau “Dananya disimpan karena
orang tua sedang sakit. Takut ada apa-apa” atau “Ada duitnya tapi masih
dipinjam sama teman kantor” atau ya simple
saja “Maaf banget ya, Bro. Saya juga pas-pasan.” Jika memang berteman baik,
teman anda mestinya sudah paham dengan kondisi anda.
Improvisasi.
Cara
ini dapat dilakukan jika anda “tidak kuat” menolak secara langsung permintaan
teman anda. Saya juga sering menggunakan cara seperti ini. Misalnya teman
diberi jawaban “Saya coba tanya istri dulu ya. Dia yang hafal posisi keuangan
keluarga”atau “Saya gak bisa kasih keputusan sekarang. Mesti hitung-hitung
pengeluaran bulan ini dulu, Bro. Besok saya kabari lagi ya.”
Dengan jawaban seperti itu,
anda jadi memiliki waktu untuk memikirkan jawaban penolakan berikutnya. Teman
anda pun akan berpikir masih punya harapan anda akan membantunya, walaupun pada
akhirnya dia harus menerima jawaban “tidak”.
Kemungkinan lain yang bisa
terjadi adalah anda sebenarnya memiliki dana cadangan untuk membantu tetapi
anda juga butuh dana tersebut beberapa waktu kemudian. Katakan saja seperti ini
“Saya ada duit tapi mau dipakai bulan depan buat cicilan mobil. Bisa gak
kembali sebelum akhir bulan?” Pinjamkan uang anda, jika anda bisa memastikan
dana tersebut akan kembali secepatnya.
Dalam urusan pinjam meminjam,
kita biasa dihadapkan juga pada keadaan seperti ini. Kita mengetahui teman
benar-benar sedang dalam kesulitan. Tapi kita juga tidak bisa memenuhi semua
permintaan pinjamannya. Jadi pada batas tertentu anggap saja kita sedang membantu
teman kita yang kesusahan. “Bro, aku adanya segini, lagi tidak punya uang juga.
Gimana? Kalau mau aku kasih. Gak usah mikir dulu kapan kembalinya. Kapan-kapan
kamu ada duit baru kembalikan.”
Dengan demikian walaupun tidak
mendapat pinjaman sebesar yang dia harapkan, teman tetap menghargai
persahabatannya dengan kita. Dia juga tidak memiliki beban harus mengembalikan uang
tersebut secepatnya.
Nah, mudah-mudahan beberapa
alternatif jawaban di atas bisa membantu kita mengatakan “tidak” dengan sopan
pada teman yang akan meminjam uang. (PG)
Ilustrasi gambar: pixabay.com
Pertama kali tayang di Kompasiana
Post a Comment