Ini Dia Penyebab Lagu Lathi Melanglang Buana
Sebelum lagu Lathi booming, karya-karya Weird Genius sudah punya tempat di hati para penggemar EDM (Electronic Dance Music) tanah air. Grup musik beranggotakan para DJ yang terbentuk sejak tahun 2016 ini menghasilkan karya-karya yang identik dengan musik hard dan upbeat.
Musik kreasi mereka
selalu laris manis di-streaming pendengar
pada platform musik digital. Mereka juga kerap
terlibat dalam festival musik baik di tingkat nasional maupun internasional, seperti
seperti Viral Fest Asia Festival Bangkok 2017, Soundrenaline Bali 2018, Local Act for Yellow Claw’s
Indonesian Tour 2018, Sky
Garden Bali 2018, Local Act for The Chainsmokers
Live in Concert Jakarta 2018, SHVR Jakarta 2018 & 2019, dan
sebagainya (wikipedia.com).
Saat ini Weird Genius
digawangi oleh Reza Oktovian, Eka Gustiwana dan Gerald Liu.
Pertimbangan yang kuat
memilih Sara Fajira sebagai vokalis lagu Lathi seperti dituturkan Eka
Gustiwana, adalah kefasihannya berbahasa Inggris dan berbahasa Jawa. Sara
Fajira sendiri “ditemukan” saat Eka melakukan tour
keliling Jawa. Saat itu mereka memang sedang mencari sosok yang tepat untuk menggarap
lagu Lathi.
“Akhirnya keputusan
jatuh kepada Sara karena dia dari kecil sudah berbahasa Jawa, di rumah juga
biasa bahasa Jawa dan kami minta dia nulis lirik bahasa Jawa-nya,” tutur Eka
sebagaimana dikutip portal kompas.com.
Lagu Lathi sendiri
pertama kali tayang di platfom musik digital
pada tanggal 28 Februari 2020 dan video klipnya tayang perdana di channel
Youtube Weird Genius pada 26 Maret 2020. Dalam waktu tiga bulan lebih, lagu
Lathi sudah dinonton lebih dari 70 juta kali. Ini pencapaian yang luar biasa.
Akhirnya seperti
impian banyak musisi, lagu Lathi saat ini tengah digandrungi oleh banyak orang,
dan sukses melanglang buana. Lagunya di-cover oleh banyak penyanyi.
Youtuber Belanda, Emma Heesters, dan penyanyi asal Inggris Davina Michelle,
adalah beberapa penyanyi di antaranya.
Video reactionnya pun
sudah dibuat oleh Youtuber dari berbagai belahan dunia, Jerman, Korea, Amerika,
Malaysia dan banyak lagi.
Saya sendiri awalnya
mengenal lagu ini setelah melihat video instagram blogger beauty,
Jharna Bhagwani yang menggunakannya sebagai latar musik videonya (sepertinya
dari sinilah asal muasal berkembangnya tagar #lathichallenge di media sosial).
Lagu latar ini membuat
saya terkejut. Awalnya saya mengira Jharna Bhagwani menggunakan lagu barat, karena
si penyanyi begitu fasih menyanyikan lirik bahasa Inggrinya. Tapi begitu sampai
pada lirik Jawa dan langgam khasnya saya pun terperangah, dan seketika itu juga
langsung mengulik lagu ini lebih jauh.
Menurut saya ini dia beberapa
hal yang membuat lagu Lathi menjadi booming dan digemari
banyak orang dari berbagai belahan dunia.
Perkawinan Dua Genre dan Dua Bahasa
Pada verse lagu, telinga kita langsung familiar dengan beat musik elektronik yang dipadukan dengan gamelan. Sampai pada
chorus, pendengaran kita seperti di-twist dengan nada pentatonis gamelan khas lagu-lagu
tradisional jawa, karena pola seperti ini cukup jarang kita dengar pada lagu-lagu
dengan genre EDM. Walaupun ini perkawinan dua genre yang berbeda, hasilnya epik
sekali.
Bukan hanya genre,
liriknya pun terdiri dari dua bahasa yaitu bahasa Inggris dan bahasa Jawa.
Lirik dalam kedua bahasa tersebut dinyanyikan flawless
oleh Sara Fajira.
Ini adalah salah satu
kekuatan lagu Lathi. Weird Genius sukses mengangkat budaya tanah air ke dalam
lagu kontemporer dengan mulus. Jadi, walaupun mungkin baru mendengar langgam
Jawa, para penggemar musik di luar Indonesia tetap dapat menikmati lagunya,
bahkan bisa saja tertarik mengenal musik Indonesia lebih jauh.
Lirik lagu yang kuat
Selain musik yang
epik, lirik lagu Lathi pun meninggalkan pesan yang kuat bagi pendengarnya. Lagu
ini secara keseluruhan berkisah tentang toxic relationship,
sebuah tema yang memang cukup kompleks. Tapi tema ini sukses dijabarkan lewat
lirik lagu yang simple tapi mendalam. Coba simak salah
satu penggalan lagu ini.
Pushing through the countless pain And all I
know this love is bless and curse (Meneruskan rasa sakit yang tidak terhitung dan yang kutahu cinta ini
adalah berkah dan kutuk)
Begitu juga dengan
lirik Jawa yang mengangkat falsafah hidup nenek moyang.
Kowe ra iso mlayu saka kesalahan, ajining diri
ana ing lathi (kamu tidak bisa
lari dari kesalahan, harga diri ada pada lidah/perkataan). Kata “lathi” sendiri
berasal dari bahasa Jawa kuno yang berarti lidah atau perkataan.
Sara Fajira pun sukses
menyanyikan lagu ini dengan penjiwaan yang kuat, sehingga spirit lagu sampai
pada pendengarnya dengan baik.
Video Klip yang Epik
Nah, kekuatan lain
dari lagu Lathi ada pada penggarapan video klip lagunya. Walaupun dari song-nya sendiri nuansa musik tradisional seperti gamelan
dan lirik Jawa sudah kental, sutradara dan video editor video klip Lathi, Vicky
Firdaus (Creamypandaxx) semakin memperkuat lagu ini secara visual dengan
memasukkan unsur-unsur tradisional lainnya seperti kuda lumping, penari jaipong
dan dalang yang sedang memainkan wayang.
Untuk mendukung pesan
lagu yang bertema toxic relationship, Vicky juga memasukkan
adegan seperti perlakuan kasar dari sang kekasih pada Sara, warna-warna gelap
dan ornamen rantai yang melambangkan ikatan yang tidak sehat. Unsur-unsur visual
tersebut begitu selaras dengan pesan lagunya.
Kesimpulannya, Lathi
merupakan paket komplit dari sebuah lagu bertema kompleks yang menggabungkan
unsur musik modern dan tradisional. Dan semuanya nge-blend
dengan tepat. Tidak heran banyak yang jatuh cinta dengan lagu ini, baik penggemar
musik tanah air maupun mancanegara. (PG)
pertama kali tayang di kompasiana.com
Ilustrasi gambar dari tangkap layar video klip Lathi di channel Weird Genius
Betul. Lagu Lathi memang keren.
ReplyDelete