Mengapa Bandar Narkoba Mengincar Artis?
Baru-baru ini kita kembali terkejut oleh berita
tertangkapnya penyanyi Ridho Rhoma dengan kepemilikan Sabu seberat 0,7 gram.
Nama pedangdut terkenal ini kembali menambah daftar deretan nama-nama selebriti
yang memiliki kasus terkait narkoba. Mulai dari yang senior sampai pendatang
baru, mulai dari penyanyi, produser bahkan sampai komedian.
Memang narkoba saat ini bisa menyasar siapa saja.
Penggunanya bukan saja orang-orang berkantong tebal atau mereka yang tinggal di
antara gedung-gedung pencakar langit metropolitan. Penggunanya sudah lintas
strata ekonomi dan lintas wilayah sampai ke kampung-kampung yang bahkan sinyal
telekomunikasinya saja megap-megap. Tapi jika penggunanya adalah pesohor tentu beritanya
akan lebih mudah terekspos dan dengan cepat diketahui masyarakat luas.
Mengapa para pengedar narkoba mengincar artis-artis sebagai
pengguna? Paling tidak ada empat alasan sebagai berikut:
Beban Psikologis
Sebagai
entertainer para artis dituntut untuk
selalu tampil prima. Mereka harus menjadi orang yang mampu menghibur para
penggemar atau penontonnya, walaupun mereka sendiri sebenarnya sedang mengalami
masalah. Sebagai pribadi kita memiliki beban hidup masing-masing. Tapi para
artis harus pandai-pandai menutupi permasalahan pribadi yang terjadi agar mampu
memuaskan keinginan penggemarnya. Melakoni peran yang jauh dari keadaan diri
sebenarnya ini bukan sesuatu yang mudah. Mereka butuh sandaran, dukungan atau
tempat untuk melepaskan beban psikologisnya ini dari orang-orang di sekitarnya.
Jika mereka tidak menemukan hal tersebut, maka narkoba pun dipilih sebagai
jalan keluarnya.
Penghasilan Tinggi
Menjadi
artis yang sudah terkenal berbanding lurus dengan penghasilan yang dimiliki. Jadi
jika tidak mampu menahan godaan, mereka tidak akan kesulitan memiliki dan
menggunakan narkoba. Akhirnya mereka pun menjadi target pasar potensial para
pengedar narkoba yang memang membutuhkan pengguna dengan daya beli yang tinggi.
Jejaring
Dalam
pemasaran, membangun jejaring itu penting. Baik jejaring antara penjual dengan
pembeli, jejaring antara pembeli dan pembeli lainnya atau dengan calon pembeli.
Dengan banyaknya jejaring ini, peluang
pembelian produk yang ditawarkan akan semakin tinggi pula. Para
selebriti, kita tahu memiliki jaringan sosial dengan sesama selebriti dan kalangan
jetset lainnya. Sehingga dengan menyasar mereka, para pengedar narkoba tidak
sulit lagi mendapatkan pasar potensial yang baru.
Gaya Hidup
Menurut
Kombes Sulistiandriatmoko, Kabag Humas BNN, penggunaan narkoba di kalangan para
artis sudah menjadi semacam gaya hidup. Narkoba jenis tertentu misalnya sabu,
mampu meningkatkan kepercayaan diri dan stamina penggunanya. Mereka jadi lebih
berani dan prima di atas panggung karena pengaruh obat-obatan terlarang
tersebut. Tuntutan karir mengharuskan mereka memiliki kepercayaan diri yang
tinggi dan tidak semua artis mampu membangun mental tersebut dari dalam dirinya
sendiri. Narkoba pun menjadi jalan keluarnya.
Memang
semestinya para pesohor ini bisa lebih bijak menentukan pilihan-pilihan
hidupnya. Pasalnya mereka adalah public
figur, dan banyak orang termasuk generasi muda yang mengidolakan pribadi
mereka. Dengan banyaknya kasus-kasus kepemilikan narkoba yang menjerat para
pesohor, masyarakat akan semakin permisif terhadap keberadaan narkoba. Padahal
semestinya narkoba adalah bahaya laten dan musuh yang harus kita lawan
bersama-sama. (PG)
---
pertama kali ditayangkan di kompasiana.com
ilustrasi gambar dari http://livingstingy.blogspot.co.id
Post a Comment