Pertengkaran Itu Manis
Pernah bertengkar sama kekasih kamu?. Mulai
dari pertengkaran kecil mengenai hal-hal remeh yang berlangsung beberapa menit
saja, sampai pertengkaran menguras emosi yang bisa berlangsung berhari-hari.
Semua orang yang sedang menjalin hubungan pasti pernah mengalaminya
Perbedaan
Pertengkaran terjadi karena perbedaan pendapat
atau pendirian. Ini adalah hal yang wajar pada hubungan pria dan wanita pasalnya
mekanisme kerja pikiran pria dan wanita saat memandang sebuah masalah memang sangat
berbeda. Pria cenderung menggunakan rasio (otak kiri), berpikir sistematis, tidak suka sama hal-hal
remeh, namun kurang bisa multitasking.
Dalam menyikapi sebuah masalah pria condong berpikir sebab-akibat dan aksi-reaksi.
Sementara wanita cenderung emosional (otak kanan), berpikir detail, sangat bisa
diandalkan untuk multitasking. Dalam
menyikapi suatu masalah wanita lebih suka menggunakan pendekatan sosial. Jadi
tidak usah heran, pria selalu jadi makhluk penyendiri saat menyulap otaknya menjadi
super komputer untuk berpikir keras bagaimana menyelesaikan masalahnya.
Sementara wanita adalah makhluk yang lebih suka kumpul-kumpul dan curhat satu
sama lain.
Saat
membeli inventaris rumah. Pada umumnya pria lebih condong memilih berdasarkan
fitur dan harga. Sementara wanita lebih condong memilih berdasarkan penglihatan
dan kenyamanan. Saat mengambil keputusan untuk mem-PHK seorang karyawan, yang
dipikirkan pertama kali oleh manajer pria pada umumnya adalah sejauh mana
efektifitas keputusan itu pada kelangsungan kerja tim. Sementara manajer wanita
memikirkan bagaimana nasib karyawan tersebut selanjutnya.
Jadi pada dasarnya, pertengkaran itu lumrah
terjadi. Hanya yang harus dipastikan
adalah keduanya memiliki komitmen yang sama untuk mempertahankan hubungan
tersebut. Ini dasar penting untuk membantu proses selanjutnya yaitu mencari
titik temu dari permasalahan yang sedang dihadapi. Sampai kapan pun pria tidak
bisa memaksakan wanita berpikir menggunakan sistem berpikirnya, begitu pula
sebaliknya. Karena memang Tuhan sudah mendesain otak pria dan wanita itu secara
berbeda.
Analogi Tali
Untuk menetralisir keadaan, menurunkan ego
masing-masing amat berguna. Lalu yang tidak kalah penting adalah berkomunikasi
secara jujur dengan pasangan. Kemukakan apa sebenarnya yang kamu harapkan dari
pasangan begitu pula sebaliknya. Memang kadang butuh waktu untuk menyelesaikan
pertengkaran tersebut. Penyelesaian itu pun tidak serta merta datang, seperti
hakim yang membuat putusan di pengadilan. Seringkali membutuhkan permenungan
mendalam, cucuran air mata, sampai harus mengorbankan kesenangan masing-masing.
Tapi itulah proses penggodokan sebuah hubungan.
Namun apabila kemudian “permusuhan” kecil tersebut
berhasil diselesaikan, maka pria dan wanita tersebut berhasil menambah satu
lagi tingkatan kedewasaan hubungan mereka. Mereka telah mengetahui bagaimana
menyikapi sebuah permasalahan dengan saling memahami satu sama lain.
Bayangkan sebuah tali yang tiba-tiba terputus
lalu pada tempat putusnya disimpul sedemikian rupa agar talinya tersambung
kembali. Dengan demikian, jarak antara kedua ujung tali semakin lama semakin dekat.
Mengelola pertengkaran pun demikian adanya.
Jika dapat diselesaikan dengan baik, pertengkaran dapat dapat berujung manis
yaitu pasangan semakin saling memahami lagi dan semakin mendekatkan hubungan
mereka.
_____________
Post a Comment