Masuk Bantimurung Gratis Usai Mencoblos
Perayaan pesta
demokrasi kali ini tidak dilewatkan begitu saja oleh para penyedia layanan dan
jasa. Banyak tawaran-tawaran menggiurkan datang dari berbagai vendor untuk masyarakat
yang telah menggunakan hak pilihnya, mulai dari potongan harga, cashback, giveaway dan banyak lagi di gerai-gerai offline maupun online dan
sosial media. Dari sisi bisnis, tentu saja kiat-kiat ini bertujuan menggaet
pelanggan sebanyak mungkin memanfaatkan momentum pemilu. Sementara dari sisi sosial,
kiat-kiat ini dapat menjadi stimulus bagi warga negara untuk aktif menggunakan
hak pilihnya.
Kiat-kiat
memberi stimulus bagi para pemilik hak pilih pun bukan bukan hanya datang dari pelaku
usaha atau pihak swasta, tapi juga dari pemerintah. Contohnya Pemerintah Daerah
Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Pemkab
mendorong masyarakat untuk aktif menggunakan hak pilih dengan cara yang unik.
Empat hari yang
lalu, saya mengantar tamu kantor untuk berkunjung ke objek wisata Bantimurung, objek
wisata yang terkenal julukan dengan kingdom
of butterfly. Pada area pintu masuk, perhatian saya teralih oleh baliho
besar dengan tagline gratis masuk tempat wisata. Promo ini
berlaku pada 17 April 2019 untuk pemilik nama Joko, Prabowo, Widodo, Bowo, Sandi, Ma’ruf dan Amin. Syarat tambahan bagi pemilik nama-nama di atas adalah sudah
menunjukkan bukti mencoblos di TPS dan ber-KTP Maros. Idenya menarik, jadi saya
pun mengambil gambar balihonya untuk membagikannya dengan para pembaca.
Walau sederhana,
ide ini cukup menarik untuk ditawarkan kepada masyarakat. Peluang mendapatkan
kesempatan masuk gratis ke tempat wisata cukup besar, karena pemilik nama-nama
seperti Sandi atau Amin cukup mudah ditemukan di masyarakat. Seandainya tempat
wisata Bantimurung ini terletak di pulau Jawa, kesempatannya lebih besar lagi
karena pemilik nama Joko, Bowo atau Widodo pun cukup banyak di sana.
Setelah
berefleksi lebih dalam, saya mengapresiasi ide pemerintah Kabupaten Maros ini karena
setelah melihat baliho promosinya kita dapat merenungkan paling tidak dua hal:
1.
Pemerintah
selaku pengayom masyarakat, aktif mendorong warganya untuk berpartisipasi dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara dengan memberikan hak suaranya pada pemilu
serentak. Apalagi pemilu 2019 ini sangat strategis karena masyarakat akan
menentukan pemimpin nasional serta orang-orang yang akan duduk di DPR, DPRD
tingkat I dan II serta DPD. Dengan demikian masyarakat juga berkontribusi
menentukan arah pembangunan bangsa dan negara.
2.
Dengan
menyandingkan nama-nama terkait capres-cawapres baik kandidat 01 maupun 02,
kita disadarkan kembali bahwa perbedaan pilihan adalah hal yang lumrah dalam sistem
demokrasi yang dianut negara kita. Perbedaan pilihan pilpres jangan sampai
membuat kita terpecah belah. Persatuan dan keutuhan bangsa jauh lebih penting
dari urusan pilih memilih presiden atau legislatif.
Dari kota
Makassar, objek wisata alam Bantimurung dapat dijangkau dengan perjalanan darat
sejauh kurang lebih 45 Km. Secara administratif pemerintahan, wisata alam
Bantimurung berada di wilayah Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkep, namun
pengelolaannya diserahkan ke Balai Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung
berdasarkan SK Menteri Kehutanan Nomor :
SK.398/Menhut-II/2004 tanggal 18 Oktober 2004.
Begitu masuk ke
objek wisata ini kita akan disapa oleh alam yang masih asri dan udara yang
segar. Objek wisata memiliki luas kurang lebih 45,7 Hektar, di man sebagian
besar kawasan adalah hutan taman nasional yang kaya dengan satwa endemik.
Selain menikmati pemandangan dan merasakan guyuran air terjun, pengunjung juga
bisa berkunjung ke museum kupu-kupu, gua batu dan gua mimpi. Di dalam objek
wisata juga ada pusat kuliner dan toko-toko suvenir bagi yang mau membawa
pulang oleh-oleh.
Untuk masuk ke
kawasan wisata pengunjung harus membayar membayar tiket masuk sebesar Rp25.000
per orang. Biaya masuk yang murah meriah ini membuat objek wisata Bantimurung cukup
ramai dikunjungi oleh masyarakat yang ingin berekreasi bersama keluarga, bukan
hanya dari Maros saja tapi juga dari Kota Makassar bahkan dari luar Provinsi Sulawesi
Selatan. (PG)
---
gambar dari dokumen pribadi
mobillegend.net
ReplyDelete